Jenis-Jenis Konflik
Ada lima jenis konflik
dalam kehidupan organisasi :
1.
Konflik dalam diri individu Konflik terjadi
bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin
dipenuhi sekaligus.
2.
Konflik antar individu dalam organisasi yang
sama karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi
antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
3.
Konflik antar individu dan kelompok
seringkali berhubungan dengan cara individumenghadapi tekanan-tekanan untuk
mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
4.
Konflik antar kelompok dalam organisasi yang
sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam
organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.
5.
Konflik antar organisasi konflik ini biasanya
disebut dengan persaingan.
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam :
- Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
- Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
- Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
- Koonflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
- Konflik antar atau tidak antar agama
- Konflik antar politik.
Konflik dan Perubahan
Menurut soerjono
soekanto dalam sosiologi suatu pengantar, konflik masyarakat mungkin pula
menjadi sebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan. Pertentangan-pertentangan
mungkin terjadi antara individu dengan kelompok atau perantara kelompok dengan
kelompok. Begitu juga antara generasi tua dan generasi muda.
Generasi muda
yang belum terbentuk kepribadiannya lebih mudah menerima unsur-unsur kebudayaan
asing (misalnya kebudayaan barat) yang dalam beberapa hal mempunyai taraf yang
lebih tinggi. Keadaan demikian menimbulkan perubahan-perubahan tertentu dalam
masyarakat, misalnya pergaulan yang lebih bebas antara perempuan dan laki-laki,
atau kedudukan mereka yang kian sederajat didalam masyarakat, dan lainnya.
Untuk soal ini,
kita pasti puinya banyak pengalaman. Misalnya, antara kita dan orang tua kita.
Bagaimana nilai-nilai yang kita anggap wajar, masih dianggap aneh oleh orang
tua atau generasi diatas kita.
Interaksi individu atau kelompok secara sosiologis
memiliki potensi memunculkan konflik social
(social conflict) dan perubahan social (social change). Sebagai proses sosial, konflik
dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu yang terlibat
dalam suatu interaksi seperti perbedaan-perbedaan fisik, emosi, kebudayaan, dan
perilaku. Bahasa sebagai sebuah wujud kebudayaan yang memiliki peran sosial
dalam proses interaksi, pemakainya juga sangat berkaitan dengan perubahan
sosial. Perubahan sosial dapat juga berperan sebagai faktor pemicu konflik
karena unsur dinamika yang dimilikinya.
Soerjono Soekanto mengemukakan 4 faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya konflik dalam masyarakat yaitu: perbedaan antarindividu, perbedaan
kebudayaan, perbedaan kepentingan dan perubahan sosial.
Menurut R.J. Rummel, konflik sosial biasanya didasari
oleh perbedaan agama, filosofi, ilmu pengetahuan, etnik, hukum, seni, bahasa,
kekayaan, kekuatan, prestise dan kelas sosial. Dengan kata lain, status sosial
ekonomi, kelas sosial, pandangan politik, dan perbedaan budaya mengakibatkan
terbentuknya sikap yang berlawanan.
Pada sisi lainnya dapat juga dikatakan
bahwa konflik sosial merupakan sebuah bentuk konfrontasi kekuatan sosial yang
melibatkan kepentingan. Masing-masing meliputi kebutuhan, sentiment-sentimen,
superego, dan tujuan pribadi yang mempengaruhi motivasi seseorang dan
integritas personalnya. Setiap individu akan dilekati oleh status sosial dan
identitas sosial yang membuat mereka berbeda dengan yang lainnya, sehingga pada
proses interaksi akan terjadi pergesekan guna mencapai kesesuaian.
Perang dan Teroris
Bicara tentang
konflik, rasanya kurang pas jika tidak bicara tentang perang. Perang konflik
bersenjata antar negara (atau kelompok politik yang berbeda). Nicholas
timasheff (1965) mengemukakan tiga kondisi penting yang mendorong terjadinya
perang.
1. tradisi perang akibat pendahulu pendahulunya sering kali
memakai perang sebagai pilihan untuk keluar dari suaru perselisihan. Maka generasi
yang baru pun menjalankan hal yang sama.
2. berada dalam situasi yang benar-benar saling berhadapan antara
kepentingan yang satu dengan kepentingan yang satu dengan yang lain. Sama sama
menginginkan satu pun hal yang sama. Sumber minyak bumi atau daerah tertentu
dan
3. ketika masing masing pihak yang berselisih berada pada titik
puncak dimana keduanya meras tidak ada pilihan lain selain perang
Teroris seperti
juga perang dalam kamus benar bahasa indonesia, di ungkapkan bahwa teroris
adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut, biasanya
untuk tujuan politik. Semoga kamu masih inget bagaimana teroris
meluluhlantahkan kemanusiaan dinegara kita ini
LATIHAN SOAL.
LATIHAN SOAL.
Soal Pilihan Ganda :
1. Yang
dibawah ini, yang bukan salah satu jenis-jenis konflik dalam kehidupan
organisasi adalah?
A. Konflik antar saudara
C. Konflik antar individu
B. Konflik dalam diri individu
D.Konflik antar individu dan
kelompok
E. Konflik antar kelompok dalam
organisasi
2. Interaksi
individu atau kelompok secara sosiologis memiliki potensi memunculkan konflik
social (social conflict) dan perubahan social (social change).
Sebagai proses sosial, konflik dilatarbelakangi oleh ?
A. Perbedaan konflik ,pencemaran nama
baik
B. Perbedaan fisik, emosi,
kebudayaan, dan perilaku
C. Perbedaan antar individu dan
kelompok
D. Perbedaan kebudayaan dan perilaku
E. Perbedaan fisik
3. Soerjono
Soekanto mengemukakan 4 faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam
masyarakat yaitu ?
A.
Perbedaan perilaku yang bertentangan
dengan konflik,perbedaan kebudayaan
B.
Perbedaan kepentingan dan perubahan
sosial dalam suatu kelompok
C.
Perbedaan antar individu, perbedaan
kebudayaan, perbedaan kepentingan dan perubahan sosial
D.
Perbedaan antar individu dan perubahan
sosial dalam suatu kelompok
E.
Perbedaan anar individu , perbedaan
kebudayaan dalam konflik sosial
Essay:
1. Sebutkan
5 jenis konflik dalam kehidupan organisasi...
2. Menurut
R.J. Rummel, konflik sosial biasanya didasari oleh perbedaan ! Sebutkan?...
Jawaban Essay:
1. Jenis
jenis konflik dalam kehidupan organisasi yaitu;
-Konflik dalam diri individu, Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
-Konflik dalam diri individu, Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
-Konflik antar
individu, dalam
organisasi yang sama karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini
sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan
lain-lain.
-Konflik antar individu
dan kelompok, seringkali
berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai
konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
-Konflik antar
kelompok, dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di
dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.
-Konflik antar
organisasi, konflik ini biasanya di sebut dengan persaingan.
2.
Menurut R.J. Rummel, konflik sosial
didasari oleh perbedaan agama, filosofi, ilmu pengetahuan, etnik, hukum, seni,
bahasa, kekayaan, kekuatan, prestise dan kelas sosial. Dengan kata lain, status
sosial ekonomi, kelas sosial, pandangan politik, dan perbedaan budaya
mengakibatkan terbentuknya sikap yang berlawanan.
3.
Menurut
Dahrendorf konflik itu di bedakan menjadi 4 macam yaitu
-Konflik antara atau dalam peran sosial
(intrapribadi), misalkan anatara peranan-peranan
dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
-Konflik antara kelompok-kelompok sosial
(antar keluarga, anatar gank).
-Konflik kelompok terorganisir dan tidak
terorganisir (polisi melawan massa).
-Konflik antar satuan nasional
(kampanye,perang saudara)
0 komentar:
Posting Komentar